Assalamu'alaikum,
Hamdan lirobbi khossonabimuhammadin, wa anqozhanaminzhulmati jahli waddayajiri, Alhamdulillahillazhi hadaana bi'abdihil mukhtaari manda'aana, ilahi bil izhni waqodhna da'aana, labbai kaya mandallana wahadaana, saw mubaraka'alaih wa'ala alih.
Amma ba'du.
Alhamdulillah brothers and sisters, sangat indah rasanya di saat kita membuka mata kita setiap pagi menyahut seruan fajar, di saat itu kita bangun dengan perasaan syukur kepada Allah ‘Azza Wajalla atas kemurahnaNya dan kasihNya kepada kita untuk sekali lagi menikmati keindahan alamNya serta memberi kita peluang untuk menarik udara pagi yang nyaman. Dibersihkan tubuh kita serta berwudhuk untuk menghadap Tuhan Yang Maha Agung. Dengan berpakaian bersih serba putih serta berwangian minyak attar dan dihidupkan stanggi untuk mewangikan rumah. Dibentang sejadah dan ita duduk sambil bertasbih kepada Allah, menyebut nama Allah, bertasbih kepada Allah, memohon ampun kepada Allah.
Tidak lama kemudian, terdengar akan azan fajar itu dilaungkan. Allahuakbar Allahuakbar. Bergetar hati para hamba yang memikirkan akan kebesaran Allah. Dia pun bangun dari sejadahnya laluke tingkap untuk melihat langit Allah, menadah tanganya lalu berdoa kepada Allah,
“Ya Rabb, tidak Engkau menciptkan langit dan bumi dan silih bergantnya malam dan siang melainkan Engkau menunjukkan kebesaranMu kepada kami para hambaMu agar kami memujiMu menunjukkan rasa syukur kami kepadaMu dan supaya kami tidak merjalan atas muka bumiMu Ya Allah dengan angkuh Ya Rabb. Ya Rabb, telah Engkau menunjukkan kami jalan yang hasanah lalu kami diberi segala nikmat dariMu Ya Allah. Justeru, ampunilah segala kesalahan serta dosa2 kami yang besar mahupun yang kecil Ya Allah. Ya Rabbul Jalala, peliharalah kami semua dari azab sekasa api nerakaMu Ya Allah. Ameen Ya Rabbal ‘Alamin.
Sewaktu solat, dibacakan ayat 8 surah At-Tahrim yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuham kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai , pada hari ketika Allah tidak menghina kan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dia ,sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka, sambil merka katakan: Ya Tuhan Kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah bagi kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Di saat hamba Allah membaca ayat itu, menangis dia hingga basah pipinya. Dalam hati memikirkan akan kasih dan sayangnya Allah kepada para hambaNya walaupun mereka berdosa besar macam manapun.
Di saat itu, hatinya berbicara dengan Allah:
“Ya Allalh, Engkau telah memberikanku segala-galanya yang aku perlukan untuk hidup dengan selesa dalam duniaMu ini Ya Allah, malah telah Engkau beri lebih dari apa yang kuminta Ya Allah. Betapa dalamnya kasih sayangMu kepada Kami Ya Allah. Setelah diberi segala keperluanku Ya Allah, Engkau tambah dengan memberiku kekayaan serta kejayaan yang tiaada ku sangka akan ku dapat. Engkau membuatku rasa gembira dan selesa dengan kehidupanku.
Akan tetapi, jaranag sekali Ya Allah aku mengucapkan Alhamdulillah tanda syukurku kepadaMu Ya Allah. Jarang sekali aku membuka surat cintaMu danmendalami makna cintaMu kepadaku Ya Allah. Betapa lalai nya aku Ya Allah. Betapa hina nya aku Ya Allah. Ya Allah, setelah ku lakukan dosa kepadaMu Ya Allah, Engkau tetap tidak putus asa untuk memotivasikan aku untuk bertaubat kepadaMu Ya Allah. Engkau beriku peluang untuk menduduki majlis ilmu, diberiku peluang untuk berjumpa dengan para pendakwah islam, diberiku peluang untuk mendekati keluarga Rasulullah saw. Ya Allah, tidak cukup dengan itu, Engkau tetap mengukir kalimah taubat di hatiku Ya Allah. Tidak cukup dengan itu, Engkau menjemputku untuk mendekatkan hatiku kepadaMu. Betapa cinta, betapa kasih, betapa asyangNya Engkau kepada kami Ya Allah. Tiada yang lebih menyayangi, tiada yang lebih Mengasihi, tiada yang lebih Mencinta kami selain dari Mu Ya Allah.
Brothers and sisters, lihatlah betapa sayangnya Allah kepada kita. Kita diberi segala-galanya yang kita perlu untuk kehidupan yang selesa, namun kita tetap berdosa kepada Allah. Akan tetapi, dalam surat cintaNya kepada kita, Allah tetap mengingatkan kita, betapa rindunya Allah kepada para hamba yang pendosa kerana itulah yang Allah tunggu. Para hambaNya yang berdosa. Bayangkan brothers and sisters, yang Allah rindukan adalah para hambaNya yang berdosa,yang semakin jauh dariNya. Kenapa Allah merindui para hambaNya yang pendosa?
Brothers and sisters, seorang ibu yang mengandungkan anaknya selama 9 bulan.Tidak kira sakit ker, tidak selesa ker, namun sang ibu tetap menanti kelahiran anaknya. Apabila anak dia dewasa, mesti ada peristiwa dan hal-hal ayng menyakitkan hati si ibu, lebih sakit dari saat ibu itu melahirkan anaknya. Namun, ibu tetap memaafkan anaknya yang telah bersalah kepadanya. Itu kasih saying ibu terhadap anak. Apa lagi kasih saying Sang pencipta kepada makhluk-makhlukNya? Bayangkan brothers and sisters.
My beloved brothers and sisters of Islam, untunglah mereka yang mengingati Allah dan Allah mengingati mereka, untunglah mereka yang rindu kepada Allah dan Allah rindukan mereka, untunglah mereka yang menyebut Allah dan Allah menyebut mereka dalam kalangan para penghuni langit yang mulia. Ingat, tidaklah Allah meminta kepada kita melainkan untuk sami’na wa atho’na(dengar dan taat).Itulah fondasi kepada ketaatan.
Mari kita sama-sama renungkan akan kehidupan kita,adakah hari ini lebih baik dari semalam, adakah hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini. Adakah nama Allah itu dalam jiwa kita luhur? Adakah terlintas kerinduan terhadap Allah? Mari sama-sama kita bertafakkur. Janganlah sekali-kali kita putus terhadap rahmat Allah yang yakinlah mencurah-curah ke atas kita semua.
Iringa doa buat antum semua agar diampunkan dosa-dosanya, agar diberi kesihatan serta sihat wal’afiat, diberi ketenangan jika ada keresahan dalam hati, diberi kebijaksanaan , diberi kekuatan iman, diberi kemanisan iman, diberi kejayaan ayng sebesar-besarnya fiddunya wal akhirat. Allahumma Rabbana Taqabbalna innaka antassami’ul ‘alem. Wa tub’alayna ya Allah innaka antattawwaburraheem. Allahumma inna gaabalta tagabbalnaa, wa’ala tho ‘atika ‘ainna ya kareem.
Ameen Ya Rabbal 'alameen.
wa afwaminkum
Wassalamu 'alaikum.
Thursday, August 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment