Tuesday, July 29, 2008

Ya Allah

Assalamu'alaikum,


Alhamdulillah,wassolatu wassalmu'ala rasulillah, wa'ala alihi wasohbihi waman waalaa, 'amma ba'd.

Alhamdulillah, syukran al a'laa Ya Jalla Jalaluh, Ya a'zhomatuh, Ya Kareem, Ya Allahu Ya Rabb. I managed my presentations well, Alhamdulillah. Alhamdulillah, Ya Allah, im soooo happy. Thank you Allah for giving me confidence in my self an dstrong faith in making me facing the challenges and tests in life.Syukran....Syukran. Hamdan lirobbi....Hamdan lirobbi!

And a big thanks to all my projects partners who have work together in making our projects and presentations a smooth one too. Not forgetting those who helped me with my projects, JAZAKUMULLAH KHAIR.

Next, a BIG thanks too to all my DD, sahabats and my friends who has prayed n encouraged me all this while. I really appreciate it all loads. Only Allah can reward ur kindness and prayers.

Hmm, currently, im having my 2 hrs break. Amatlah bosan break lama2 but im really making full use of it, Alhamdulillah. Part of it, BLOGGING.hehe.Sapa kata blogging itu tidak bermanfaat. Look at it at a positive side ok. If u say its nt beneficial at all, den its bid'ah.

As i was doing my zohor prayers just now, I overheard a guy reciting part of Surah Ar-Rahman. Suddenly, i felt so emotional. I kept silent for a few moments and listened to him reading. The qn Fabiayyi alla iroobikuma tukazhiban keep playing in m mind and heart. After prayer, i sat down and thought hard about my life. Nikmat tuhanku yang manakah telah aku dustakan? Nikmat hidup? Nikmat mata, telinga, lidah, kesihatan, rezeqi, keselesaan, kemewahan dan kedamaian? Subhanallah.

Allah has blessed us all with lotz of his nikmats, thenikmat of life esp. We open n close our eyes everyday without having to wory if our house will collapse, if our country will be distruct by disaster and etc. So as to say, we're living with too much comfort in Sigapore.Yet, our tongue feels lazy to even wish Allah "Alhamdulillah" after all the Almighty has given to us for free. Yet, we still go against Allahs commandments. Yet, we still do things that Allah has forbids us to do.

Allah has given us all these nikmats without us having to ask from Him, without having us to buy from Him, without having us to rent it from Him. He gave it all to us with His Rahman. Begitu Maha PemurahNya Allah memberi kita semua ini tanpa kita perlu meminta, membeli, menyewa dan berdoa. Akan tetapi, kita lalai. Kita lalai kepada Allah. Kita lalai dengan surat cinta Allah kepada kita.

Akh wa Ukht, Allah tidak meminta apa-apa dari kita. Allah tidak meminta kita untuk memberiNya apa-apa habuan atau bayaran bagi kita hidup di atas bumiNya dengan penuh selesa. Akan tetapi, surat cinta Allah kita abaikan. kita tidak kisah pon akan surat cinta Allah itu. Sehingga ada diantara kita ayng membaca surat cinta itu diketawakan oleh yang lain. Adakah itu akhlak seorang muslim. Adakah itu balasan kita kepada Allah setelah Dia Yang Maha Agung, Raja Sang langit dan bumi telah memberi kita semuanya kepada kita?

Saudaraku muslimin wa muslimat rahimakumullah, dalam surat cintaNya, Allah sentiasa mengalu-alukan kepada kita untuk bertaubat kepadaNya. Allah sentiasa membuka tanganNya untuk menerima taubat kami. Allah sentiasa bersabar dalam menunggu para hambanya yang berdosa untuk mengangkat tangan dan meminta ampun kepanya kerana Dialah yang Maha Pemaaf, Dialah yang Maha Pengampun, Dialah yang Maha Menerima Taubat. Allah tahu kita manusia yang lemah lagi hina, lagi khilaf lagi yang dhoif, tetapi Allah tidak pernah membuat seseorang itu merasa putus asa dengan rahmatNya. Sehinggakan Allah berfirman dalam surah Az-zumar ayat yang ke 30: "Janganlah kamu putus asa dengan Rahmat Allah", begitu Maha LuhurNya Allah. Itulah motivasi taubat, itulah pndorong taubah, itulah yang membawa kita kepada kejayaan yang sebesar-besarnya fiddunya wal akhirat.

Lihat akan Baginda Nabi Muhammad saw yang telah digelar Ma'shum, yang bersih, yang suci dari dosaakan tetapi Nabi ttap berdiri sepanjang malam hingga bengkak kaki beliau, membahasi pipinya dengan air mata taubah dan melekatkan dahinya ke tanah MEMOHON AMPUN KEPADA KEKASIHNYA ALLAH JALLA JALALUH. Itu Nabi yang suci dari dosa Bros and sis. Apa lagi kami yang menggunugn dosa kita setiap hari. Apa lagi kita ayng tiap2 hari tidak terlepas dari kesalahan, dari memandang maksiat di jalanan, dari lidah yang kadangkala erlepas kata hingga menyakitkan hati insan yang lain? Adalah lebih baik kita membuat pertimbangan tentang diri kita.

Tanda pertama kiamat akan menjelang adalah dengan kewafatan Nabi yang terakhir, dan lihatlah, berapa lamakah telah nabi tinggalkan kita? Tanda-tanda kiamat telah terang dan jelas di mata kita. APA LAGI YANG KITA TUNGGU?

Akh Wa Ukht, Allah tetap menunggu hamba-hambaNya yang berdosa. Allah menunggu kita untuk meinta ampun sekian pembaca. Allah tunggu kita. Maka jangan tunggu lagi. Jangan ditangguh-tangguhkan lagi asa taubat kita. Hidupkan amalan kita tiap2 hari seolah2 kita akan mati esok hari. Ingatlah pembaca sekalian, akan tiba suatu masa bibir kita tidak sanggup lagi bergetar lagi mengucap nama Yang Maha Agung. Di saat itu, akan kita diturunkan ke liang lahad kita, wajah kita akan dibuka dan kita akn diciumkan ke ke dinding kubur kita. Di saat itu, tiada lagi apa-apabagi kita melainkan amalan-amalan kita yang telah kita bawa bersama untuk menghadap Allah. Kita akan disoal dan dipertanggunjawabkan atas segala amalan kita di dunia. Baik kebajikan mahupun maksiat sebesar biji sawi pun akan dipertimbangkan di kari akhirat kelak.

Justeru, sebelum ianya terlambat, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Suudlah kepada Allah dengan sebenar-benar sujud. Solatlah kamu dengan sebenar-benar sujud. Baikilah iman kita dengan sebenar-benar iman. Marilah kita sama-sama menadahkan tangan kita memohon ampun kepada Khaliq dengan sebenar-benar ampn. Sesal atas perkara yang lalau degan sebenar-benar kekesalan. Semoga Allah erima segala amalan dan taubat kita.

Lastly, save ur laughters and make our lps bz with the istighfar, wif the tasbih, with the tahlil and tahmid. Wa afwaminkum.

Wasaamu'alaikum.

No comments: